HARMONISASI ANTAR UMAT BERAGAMA DI TULUNGAGUNG

Tulungagung merupakan daerah yang memiliki keberagaman agama yang dianut masyarakatnya. Data dari Kementerian Agama Jawa Timur Tahun 2013 menunjukkan sebanyak 99,75% agama yang dianut masyarakat Tulungagung adalah Islam, diikuti Kristen 0,15%, Katolik 0,07%, Budha 0,02%, Hindu 0,005% dan Konghucu 0,003%.

Dalam hubungannya dengan agama, keberagaman agama memberikan kesan yang kuat dan sangat mudah menjadi alat provokasi dalam menimbulkan ketegangan diantara umat beragama. Oleh karena dibutuhkan usaha nyata untuk mengurangi ketegangan dan keretakan antarumat beragama di Tulungagung, salah satunya usaha yang telah dilakukan para generasi muda adalah mendirikan Paguyuban Pemuda Bonorowo (P2B) Tulungagung. Paguyuban tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai wadah pembelajaran dalam membangun kehidupan harmonis bagi generasi muda khususnya.

harmonisasi TULUNGAGUNG
Kebersamaan dalam Bingkai perbedaan agama
Pertemuan agama-agama yang hanya bersifat formal dan kurang melibatkan hati nurani biasanya dapat menimbulkan ketidakjujuran dan ketidakterbukaan. Padahal hati nurani, kejujuran dan keterbukaan merupakan faktor penting jika ingin membangun kehidupan harmonis antar umat beragama di Tulungagung. 
Kemudian terdapat tiga peran Paguyuban Pemuda Bonorowo dalam membangun kehidupan harmonis antarumat beragama di Tulungagung, yakni 1) Merajut Tali Silaturahmi, 2) Bekerjasama Antarumat Beragama, dan 3) Mengadakan Dialog Lintas Agama. Terdapat wujud harmonisasi dan kebersamaan yang dapat diambil nilainya diantaranya gotong royong, toleransi, dan semangat kebersamaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan mampu diterapkan dalam membangun kehidupan harmonis antarumat beragama menuju Tulungagung Ayem, Tentrem,Mulya, lan Tinata.
Tulisan lainnya :
Chat WhatsApp
error: Mohon maaf, copy paste tidak diperkenankan !!