SATU INDONESIA AWARDS : ISENG DAFTAR, DIKUNJUNGI TEMPO MEDIA HINGGA KE JAKARTA

*Sebuah tulisan lama yang masih menarik untuk dinikmati, meskipun dengan gaya penulisan ala kadarnya- saat itu*

Satu Indonesia Awards – Saya hanya seorang bocah yang berusaha update (bukan kudet) diberbagai media sosial, salah satunya twitter. Bahkan dari Twitter saya juga bisa mendapatkan HP gratis, pulsa gratis dan uang jutaan rupiah. Saat itu saya tidak sengaja melihat info sekilas dari akun pemberi informasi kuis. Aku menyangka itu kuis biasanya. Saya pun dengan yakin menuliskan apa yang ada dibenakku saat itu. Alamat websitenya http://awards.satu-indonesia.com/ disana saya mengisi mas Abdul Mukhosis sebagai Tokoh Lingkungan, meskipun tanpa ku konfirmasi terlebih dahulu ke mas Khosis. Jujur aku cuma iseng ikut program tersebut karena hadiahnya juga lumayan untuk penghijauan.
(paling kiri) Saat masih SMA kini sudah jadi mahasiswa
Beberapa minggu telah berlalu. Aku kira memang tulisan yang saya kirim di website tersebut ditolak. Saya juga sadar karena skalanya nasional mustahil untuk bisa masuk nominasi 25 besar setidaknya. Namun tiba-tiba ada telepon masuk. Sekitar jam 12, aku di telepon nomor jakarta (021) xxxxxx. Aku kira itu dari kuis karena aku menang dapat hadiah. baca : Modal Twitter dapat Hadiah). Ternyata seorang laki-laki bersuara berat bertanya tentang identitasku dan organisasi LESHUTAMA (organisasi yang dipegang mas Khosis) itu. 
Beberapa jawaban gila dan luar biasa coba ku lontarkan. Aku menjawab telepon dari Satu Indonesia Awards 2015 itu dikamar mandi, karena kondisi disekolah jadi tidak mungkin saya menjawab telepon di kelas. Ditemani teman ku sebangku, aku menjawab pertanyaan serius itu dengan mondar mandir dikamar mandi sambil memikirkan jawaban. Bahkan saking gugupnya aku menyebut umur mas Khosis 33 tahun, padahal masih dibawah 30 tahun. hehe.
Sekitar 15 menit pembicaraan berakhir. Mbak Atik (Istri mas Khosis) mengirim sms ke saya. Dia juga bingung ditelepon orang seperti aku tadi. Apalagi sebelumnya aku juga tidak bilang kalau Mas Khosis aku daftarin nominasi Organisasi Lingkungan, karena aku rasa peran mas Khosis dalam penghijauan sangat besar. Mas Khosis juga bilang katanya ditelepon pihak sana untuk wawancara seputar kawasan konservasi lingkungan, dalam hal ini kawasan yang saya usulkan adalah Ngumbul Banyak Bang di Desa Joho Kecamatan Kalidawir Tulungagung.
Aku baru sadar ternyata telepon tersebut merupakan bagian dari tahap seleksi ‘wawancara’ sebelum akhirnya kami dinyatakan Lolos tahap selanjutnya, yakni tahap peninjauan. Nah, inilah tahap yang mendebarkan. Tidak ada persiapan yang berarti bagi kami. dan jujur anggota leshutama juga belum ngumpul 100%. Setelah mendapat konfirmasi jadwal peninjauan langsung mas Khosis membuat undangan konsolidasi dengan teman-temannya untuk acara besok yang sangat mepet. Tidak ada persiapan khusus sebenarnya, cuma membuat banner dan membersihkan area sekitar konservasi.
Saya izin tidak masuk satu hari, demi mempertanggung jawabkan perbuatanku yang konyol itu. Dibalik kekoyolan ide ku itu ternyata banyak pengalaman berharga yang aku dapatkan. Awal takut gerogi bahkan wajahku merah, berkeringat, panas sekali benarkah ini kenyataan atau mimpi. Gak nyangka banget Tim Tempo Media jauh-jauh dari jakarta datang ke Kalidawir (daerah yang katanya TKI dan berpendidikan rendah) ini didatangi tamu istimewa. Aku jadi tau bagaimana sih wawancara dan interview untuk bisa mendapatkan penghargaan (awards) hingga bisa berfoto bareng dengan tim Jurnalis Tempo Media. 
Proses acara tersebut dimulai dengan syutting tentang visi dan misi organisasi Lingkungan LESHUTAMA yang dikoordinatori Mas Khosis. Saya yang duduk disebelahnya berdoa didalam hati agar mas khosis bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan memuaskan bagi tim seleksi. Setelah tahap dokumentasi dirumah mas khosis, selanjutnya langsung bergegas ke kawasan konservasi sumber daya air Leshutama. aku wong ndeso yo rodok demen lak di syutting. hehe.. Perjalanan menuju lokasi pun juga disyutting loh.wkwk..
Sesampai disana Tim Tempo Media langsung merekam situasi dan kondisi konservasi sumber daya air tersebut. Kepala desa setempat juga dimintai tanggapan tentang aksi pemuda LESHUTAMA. Tak lupa juga ada aksi bersih bersih yang secara langsung juga di liput untuk penilaian tahap presentasi di jakarta. Acara berakhir jam 1 siang. Kejadian tak terduga menimpaku, ban motorku bocor terpaksa harus menambalnya terlebih dahulu dan kemudian sholat dhuhur.
Seminggu setelah peninjauan adalah pengumuman nominasi yang diundang ke Jakarta. Nominasi yang diundang nantinya akan presentasi didepan dewan juri Prof. Emil Samil (Dosen Universitas Indonesia). Namun hanya 2 orang yang diundang kesana. Setelah memperhitungkan segala aspek, saya setuju mas Khosis dan pak Najib (Dosen STIKIP Tulungagung) yang mewakili ke jakarta. Saya yang sudah kelas 3 juga tidak mungkin kesana karena jadwal sekolah yang begitu padat, karena saya sudah sering izin lomba dan sakit, jadi gak enak juga dengan gurunya takutnya dikira alasan. hehe.
Tak banyak kabar yang kudengar pada tahap seleksi di Jakarta itu. Sebenarnya saya juga ingin bantu buat power pointnya tapi kebutulan saat ini saya juga lomba di Malang, jadi saya tidak bisa membantu. Akhirnya Tim LESHUTAMA menjadi “FINALIS SATU Indonesia Awards 2015”. Bersyukur lah meskipun finalis. Kalau bisa 5 besar diundang ke Kick Andy Metro Tv loh padahal… hehe. Tapi mungkin rezekinya sudah disitu. Tapi ada banyak hikmah dan pelajaran yang aku dapat dari pengalaman konyolku itu.
Bahkan dari hasil pencapaian Mas Khosis, dkk itu sempat menjadi bahan pembicaraan se kabupaten Tulungagung. Karena memang aksi Mas Khosis tidak banyak diketahui banyak orang. dan daerahku menang “ndeso” jauh dari kota jadi mereka tidak tahu bagaimana asal dari air yang mereka gunakan dan minum setiap hari. Terima kasih banyak untuk semua yang telah mendukung, membantu, meladeni ide gilaku. Maaf juga telah merepotkan kalian. Special Thanks to Mas Khosis, Mbak Atik, Mas Adib, Mas Kirud, Mas Jaim, Mas Ulil, Pak Najib, dan pihak lainnya yang belum bisa saya sebut satu per satu.
Dan itu adalah tulisanku saat 2015 lalu, tahun ini (2017) Astra kembali menggelar Satu indonesia awards. Bagi kalian yang ingin mendaftarkan orang lain atau mendaftar nama sendiri bisa langsung klik www.satu-indonesia.com
Tulisan lainnya :
Chat WhatsApp
error: Mohon maaf, copy paste tidak diperkenankan !!