Tentang Bipolar, Gejala dan Perawatannya

Dalam sebuah WhatsApp Group (WAG), ada seseorang yang mengabarkan sedang mengidap bipolar. Saya begitu kaget. Meskipun jarang bertemu tatap muka, tapi dari beberapa pertemuan serta media sosial terlihat seperti normal. Seperti tidak sedang mengidap penyakit tertentu. Dari situ saya penasaran, bipolar itu apa ya?

 

Bipolar adalah….

Setelah saya baca-baca referensi, bipolar adalah kondisi seseorang yang perubahan mood (suasana hati) secara ekstrim tanpa sebab apapun. Pada waktu yang berdekatan merasa sangat bahagia (mania) kemudian berubah menjadi sangat sedih, hilang motivasi bahkan ingin bunuh diri (depresi). Kondisi itu juga berlaku sebaliknya, dari depresi ke mania. Meskipun ada yang mengalami periode normal diantara keduanya. Fase mania dan depresi bisa terjadi diwaktu yang bersamaan.
ilustrasi bipolar (halodoc.com)

Gejala Bipolar

Mengutip dari website Halodoc, gejala bipolar atau ciri-ciri bipolar dibagi menjadi dua: episode mania dan episode depresi.
Pada episode mania, pengidap mengalami beberapa hal  berikut:
1. Terlalu bahagia dan bersemangat
2. Mudah tersinggung
3. Banyak makan
4. Kurang tidur (insomnia bahkan tidak tidur semalaman)
5. Bersikap gegabah dan melakukan kegiatan yang berisiko
6. Berpicara dengan sangat cepat dan cepat mengganti topik pembicaraan
7. Mengalami penurunan dalam penilaian atau pembuatan suatu keputusan
9. Kadang melihat hal aneh dan mendengar suara misterius
10. Memiliki gairah seks yang tinggi
Sedangkan, pada episode depresi pengidap gangguan bipolar ditandai dengan gejala:
1. Merasa sangat sedih, hilang semangat, harapan pada jangka waktu panjang
2. Kehilangan ketertarikan dalam beraktivitas
3. Makan lebih sedikit
4. Merasa ngantuk, kelelahan, malas dan cemas
5. Merasa terlalu sadar diri, putus asa dan minder
6. Menarik diri dari lingkungan dan orang terdekat
7. Sulit konsentrasi, daya ingat dan fokus
8. Memiliki keinginan atau percobaan bunuh diri
Jika kamu merasa mengalami gejala-gejala tersebut,jangan buru-buru berasumsi mengidap bipolar. Cara diagnosis gangguan bipolar tidak sesederhana itu. Kenapa? karena bisa jadi bukan bipolar tetapi penyakit lain seperti tiroid, kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA karena gejala yang dialami mirip dengan penyakit tersebut.
Oleh karena itu, ada baiknya mengubungi dokter, psikiater atau psikolog agar mendapat hasil diagnosis yang akurat. Beruntungnya, kita bisa membuka aplikasi Halodoc karena ada fitur Talk to Doctor untuk diskusi melalui chat atau voice/video call. Dokter akan memberikan solusi terbaik sesuai bidang keahliannya. Jika dokter memberikan resep, kamu bisa membeli obat tersebut melalui aplikasi Halodoc sekaligus. Obat akan diantar ke rumah dalam waktu kurang lebih satu jam saja. Yuk, download aplikasi Halodoc di Playstore maupun AppStore.
Diagnosis dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari keluarga serta hasil laboratorium. Hasil pemeriksaan awal akan menjadi bahan untuk dirujuk ke dokter spesialis kesehatan jiwa/psikiater. Selanjutnya, psikiater melakukan pengamatan kepada pengidap.
Jika hasilnya menunjukkan mengidap bipolar, maka membutuhkan perawatan lanjutan. Perawatan bagi pengidap bipolar dilakukan untuk menurunkan emosi yang naik turun agar hidup dengan normal dan membaur dengan masyarakat. Beberapa perawatan yang biasanya dilakukan adalah konseling untuk mendiskusikan kondisi serta cara melewati, merubah gaya hidup serta jalin hubungan positif dan terapi menggunakan obat yang direkomendasikan dari resep dokter.
Itu tadi penjelasan singkat tentang pengertian bipolar, gejala bipolar dan perawatan bipolar. Bagi yang sedang mengidap bipolar, semangat selalu dan terus berjuang! Bagi yang sehat-sehat, jangan meremehkan penyakit apalagi berhubungan dengan mental ini. Deteksi sejak dini membantu agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Tulisan lainnya :
Chat WhatsApp
error: Mohon maaf, copy paste tidak diperkenankan !!