Meningkatkan Implementasi Hasil Penelitian Mahasiswa Berbasis Situs Online Terintegrasi

foto : dokumen pribadi

Apa yang mengemuka di Indonesia hari ini adalah tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya pemerintah, namun semua pihak yang telah menyatakan sumpah setia kepada tanah air, Indonesia. Apapun pekerjaan, profesi, ataupun jabatan bukan lagi menjadi penghalangan untuk turut berperan serta menjadikan Indonesia lebih baik. Semua dapat berkontribusi sesuai dengan bidang dan keahlian masing-masing. Sebagai akedemisi, memang melakukan penelitian adalah sebuah kewajaran untuk melahirkan gagasan ditengah munculnya permasalahan. Tanpa melakukan penelitian, suatu keilmuan akan mandek disaat masalah-masalah mulai bermunculan di abad ini. Tidak heran jika akan banyak apresiasi yang didapat untuk bagi mereka yang sukses menerbitkan penelitian di jurnal bereputasi sekaliber Scops. Pun saat ini event-event karya tulis ilmiah dan essai begitu membludak dengan tawaran hadiah jutaan rupiah. Namun, bukan itu yang menjadi fokus utama. Melahirkan penelitian yang dapat bermanfaat dan diimplementasikan adalah yang dibutuhkan.


foto : news.unair.ac.id
Ketika iklim penelitian terus digenjot maka ada sebuah angin segar dalam dunia akademik. Namun, hal yang patut menjadi perhatian adalah implementasi dari penelitian itu sendiri. Setidaknya ketika jurnal atau hasil penelitian itu telah diterbitkan maka semestinya dapat diterapkan kepada masyarakat. Meskipun harus mengejar kuantitas, akan jauh lebih baik jika tanpa mengabaikan kualitasnya. Hasil penelitian jangan hanya berhenti diatas meja juri (perlombaan) atau masih berupa referensi untuk penelitian mahasiswa dan kegiatan penelitian lainnya. Sangan disayangkan sekali, bukan?

“Menghasilkan penelitian itu mudah, yang sulit adalah mengimplementasikan hasilnya kepada masyarakat”

Masyarakat tentu akan bertanya-tanya untuk siapa sebenarnya penelitian tersebut dilakukan. Bahkan untuk sekedar membaca hasil penelitian pun masih kesulitan mencari tempatnya. Bagi orang awam, membaca repository pun susah. Belum jika harus membuat akun untuk bisa mengakses hasil penelitian tersebut. Padahal salah satu aspek penilian peringkat pengguruan tinggi berkelas dunia atau setidaknya masuk 500 besar dunia selain tingkat publisitas juga ada dampak (impact). Hal ini mengisyaratkan perlu kesinabungan antara penelitian dan juga implementasi di masyarakat yang berkelanjutan. 
Universitas Airlangga, yang notabene salah satu universitas yang mengedepankan impact perlu membangun sebuah jembatan antara masyarakat dan akademisi secara langsung. Salah satunya bisa ditempuh dengan membuat situs online terintegrasi. Website tersebut akan memaparkan hasil penelitian secara gamblang dan ringan (bukan liputan jurnalistik dan bukan jurnal) sehingga mudah dipahami dan diimplementasikan masyarakat. Bilamana diperlukan pendampingan, mahasiswa Unair dapat membantunya sekaligus mempercepat implementasi hasil penelitian. Jadi, tidak perlu menunggu masa-masa KKN. Apalagi saya yakin mahasiswa Universitas Airlangga memiliki kemampuan lebih dalam hal penelitian. Terbukti setidaknya selalu masuk jajaran 5 Besar Juara Umum Pimnas dua edisi terakhir.

foto : news.unair.ac.id

Input dari situs online tersebut berasal dari kalangan akademisi dan pemerintah daerah terkait. Kalangan akademisi bertanggungjawab dalam mempublikasikan hasil penelitian yang aplikatif sehingga mudah dipahami dan diterapkan masyarakat. Sebenarnya lebih menekankan pada hasil-hasil yang dapat dipraktekkan langsung pada masyarakat atau gagasan yang dapat diadopsi oleh masyarakat. Pihak pemerintah daerah dapat memberikan input dengan menuliskan permasalahan dan juga kondisi masyarakat sehingga dapat menjadi acuan mahasiswa dalam membuat penelitian selanjutnya. Ini juga semakin memudahkan para mahasiswa untuk mencari lokasi penelitian, KKN ataupun kuliah lapangan. Pemerintah dan universitas, Dua pihak ini akan saling bersinergi untuk merumuskan dan memecahkan permasalahan yang mengemuka di masyarakat.
Menu-menu website yang diharapkan ada di Situs Online Terintegrasi

Tidak hanya fokus pada implementasi, tapi juga harus ada model penggalangan dana yang dapat disematkan didalamnya. Penggalangan dana secara online atau crowdfunding ini berguna untuk memberikan bantuan finansial kepada masyarakat khususnya di daerah 3T. Bantuan ini dapat dijadikan modal usaha, biaya pendampingan, biaya kegiatan atau biaya implementasi gagasan dari hasil penelitian para akademisi. Disinilah peran masyarakat secara luas dapat membantu secara materiil berupa donasi yang galang secara online. Apalagi sekarang model penggalangan dalang secara online semakin mendapatkan kepercayaan di mata publik. Meskipun ada dana dari pemerintah bukan berarti menutup kemungkinan adanya penggalangan dana secara mandiri.

foto : news.unair.ac.id

Tidak ada kata terlambat bagi Universitas Airlangga untuk sepenuhnya mengimplementasikan hasil penelitian kepada masyarakat. Masalah yang ada di masyarakat butuh solusi dari para kaum intelektual. Rakyat butuh bukti konkrit bukan hanya sekedar formalitas dalam balutan KKN. Mengharapkan pemerintah sendirian menyelesaikan masalah sosial adalah sia-sia belaka. Sudah sewajarnya, para akademisi bergandengan tangan untuk terjun langsung ke masyarakat. Unair dengan semboyan Excellence with Morality harus menjadi yang terdepan dalam memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Lulusan-lulusan Universitas Airlangga tak hanya ‘laku’ di dunia kerja, namun juga punya kontribusi besar terhadap masyarakat secara luas. Airlangga engkau hiduplah, Airlangga tetap kau jaya !
Tulisan lainnya :
Chat WhatsApp
error: Mohon maaf, copy paste tidak diperkenankan !!