Notulensi Saat Menjadi Moderator Diskusi Online “Menjaga Nafas Dakwah Kampus”

Moderator Diskusi Online

Agar diskusi online berjalan kondusif biasanya dipilihlah seseorang untuk menjadi moderator diskusi online. Beberapa tugas moderator diskusi online adalah:

  • Mengundang peserta ke grup (tidak harus moderator)
  • Mengundang pemateri ke grup saat grup sudah siap
  • Membuat setingan grup WA/telegram khusus admin dan pemateri sehingga tidak ada pesan yang menganggu diskusi
  • Memperkenalkan pemateri saat diskusi
  • Menampung pertanyaan dari peserta yang mengirimkan lewat chat personal ke moderator dan selanjutnya moderator mengirimkan pertanyaan terpilih ke grup agar dijawab pemateri
  • Memberikan kesimpulan hasil diskusi dan penutup (ucapkan terima kasih kepada peserta dan pemateri)

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Q.S. Ali Imron: 110).

Ayat tersebut adalah pembuka diskusi online yang diadakan oleh Departemen Syiar dan Keilmuan UKMKI Universitas Airlangga (23/8). Mas’ul FKM yakni Akhi Tutur Jiana menyampaikan materi diskusi perihal “Menjaga Nafas Dakwah Kampus”. Ini adalah kali pertama saya menjadi moderator diskusi online menggunakan media sosial: WhatsApp.

Disinilah seorang moderator harus bisa mengondisikasikan lancarnya penyampaian informasi dan mengatur sesi tanya jawab agar kondusif. Untuk mempermudah pemahaman, maka pemateri menggunakan format 5W+1H.

[What]
Apasih makna dakwah kampus itu? Dakwah adalah menyeru manusia ke jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik . Dakwah dapat diibaratkan seperti air, ia akan menyesuaikan bentuk dengan wadah yang menampungnya tanpa harus mengubah zat aslinya. Dakwah Kampus merupakan salah satu bagian dari dakwah secara umum.
[Where]
Dimana Dakwah Kampus itu dilaksanakan? Dakwah kampus mengkhususnya dirinya untuk bergerak dalam sebuah miniatur masyarakat kecil yang bernama masyarakat kampus.

[Who]
Siapa yang menjalankan Dakwah Kampus? Untuk menjalankan roda Dakwah Kampus, maka dibutuhkan personil-personil, yaitu Aktivis Dakwah Kampus (ADK). ADK adalah kader dakwah dan tarbiyah yang memiliki peran dalam Dakwah Kampus. Peran yang dilakukan bisa berupa sebagai pengurus lembaga dakwah kampus, murobbi kampus, dan sebagainya. Peran ADK ini bisa dijalankan oleh kader dakwah yang bertitel mahasiswa, atau dosen, atau kader dakwah lainnya yang bersinggungan dengan Dakwah Kampus. Mereka harus dapat bergerak bersama-sama dalam koridor strategi dakwah kampus yang bersangkutan.
[When]
Kapan waktu yang mantap menjalankan atau bergabung dalam Dakwah kampus? Kapan? Apakah nunggu hati ini siap? Atau menunggu ilmu sudah mantap? Hehe keburu ajal menatap kawan.
Kapan bergabung.. Ya secepat yang engkau bisa. InsyaAllah semua akan dipermudah jika sudah melakukannya, mungkin banyak yang berbicara soal niat, namun ada beberapa orang yang memiliki pandangan harus dipaksakan untuk belajar dalam dakwah. Ilmu di FKM InsyaAllah menyatakan perubahan perilaku itu dimulai dari tahap, dipaksa-terpaksa-bisa-terbiasa. Memang susah tapi Yakin lah Allah tidak akan mempersulit Hamba-Nya untuk berhijrah. Yang terpenting adalah istiqomah.
[Why]
Mengapa perlu adanya dakwah kampus? Kampus itu lahan yang subur untuk manuver dakwah Islam. Ia berbeda dengan perkantoran, pabrik, pasar, dan lain-lain. Orang-orang yang datang ke kampus memang telah siap untuk menuntut ilmu dan mengembangkan penalarannya. Mereka bersikap terbuka dan kritis terhadap perubahan yang datang. Namun satu hal yang perlu diingat, dewasa ini, masyarakat kampus umumnya tidak dididik untuk memahami Islam dengan benar, juga tidak dengan metode yang Islami, meskipun kampus tersebut dibuat oleh kaum muslimin (Perguruan Tinggi Islam).
Hal ini menjadikan masyarakat kampus kering dari nilai-nilai Islam. Mereka yang berminat untuk memperbaiki diri dan kepribadiannya mencari-cari berbagai jalan. Di saat seperti ini masuklah berbagai harokah haddamah (gerakan yang menghancurkan) ke dalam kampus sehingga menjadikan kampus sebagai arena utama mencari kader.
Ini nih yang susah, kalo dibiarkan temen-temen. Masyarakat kampus adalah sasaran utama ghazwul fikri yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Boleh dikatakan, tiada kampus yang sunyi dari upaya-upaya tasykik, tasywih, tadzwib, dan tafkir. Orang-orang yang tidak senang dengan Islam sengaja memasukkan berbagai jenis kesenangan dan hiburan yang digandrungi para pemuda. Mereka mengupayakan masyarakat kampus lalai dan jauh dari ajaran Islam. Mereka tidak segan-segan mempopulerkan berbagai acara sekuler dan bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Mungkin bisa dilihat disekitar dampaknya, ketika sepinya acara pengajian SKI dan ramainya acara konser BEM.
[How]
Bagaimana cara menjaga nafas dakwah kampus?
Nah ini, nafas disini diartikan sebagai suatu hal yang perlu dijaga keberlangsungannya. Layaknya makhluk hidup yang tak bisa bernafas dia akan mati, begitu pula dakwah kampus. Sangat penting dalam menjaga nafas nya. Jadi bisa disimpulkan nafas dakwah kampus ini ada sebagai jawaban atas banyaknya para aliran yang ingin menjerumuskan mahasiswa menjauhi Allah..
Nah, ini insyaAllah ada Tips dari Saya yang super duper menurut saya (Optimis Tinggi) :
  1. Kerjasama yang cantik antara lembaga dakwah kampus, baik internal dan eksternal kampus. Jangan terkotak2 dong dakwah nya, hehe. Kita kan bergerak atas nama islam, bukan atas nama organisasi. Disimpan dulu ya egonya. Hehe
  2. Menyebarkan dan mengamalkan pemikiran, perilaku dan adab Islam. Nah ini nih, dakwah yang nyata adalah lewat keteladanan, kasih contoh dulu baru pantes ngajak orang, karena bisa meyakinkan orang yang kita ajak. 
  3. Membangun kesadaran tentang pentingnya keunggulan akhlak yang dibarengi dengan penguasaan ilmu, teknologi dan ketrampilan sebagai syarat mutlak kebangkitan Islam. Jika belajar adalah ibadah, maka prestasi adalah dakwah. Nah jadi aktivis dakwah harus Berprestasi dong, jangan kalah ama anak yang diluar SKI. Hehe
  4. Membangun kesadaran sivitas akademika tentang peran sejarah, sosial dan politiknya, di masa sekarang dan masa depan. Jangan lupa belajar politik juga ya, hehe karena Rasul pun seorang yang pandai berpolitik, lewat politik lah Islam akan lebih mudah untuk dirasakan. 
  5. Melibatkan seluruh sivitas akademika dalam kegiatan. Jangan pilih2 ya dalam berdakwah, ajak semua orang yang bisa diajak. Bersikap ramah dan sopan adalah juga bentuk dakwah lho. Jangan salah artikan harus mengajak untuk kajian belaka, namun juga mengajak dalam hal kebaikan. 
  6. Mengikis kegiatan dan kebiasaan yang tidak islami dengan cara memberikan alternatif yang islami. Nah, berpikir kritis lah, Kalahkan argumentasi lawan yang berpikiran menyesatkan, berikan alternatif solusi yang lebih baik dan islami tentunya. 
  7. Tebarkan pesona islam dalam kampus. Berperilakulah layaknya seorang yang memiliki sifat2 baik seorang muslim, tirulah Rasulullah.. Memang susah, tapi coba lah untuk mendekati.
Itulah rangkuman materi yang disampaikan, kemudian pada diskusi online dibuka sesi pertanyaan. Karena kebetulan saya moderator, maka saya berhak memilih beberapa pertanyaan yang masuk untuk kemudian dijawab oleh pemateri.

Pertanyaan pertama:

sungguh penting nafas dakwah di kampus harus senantiasa dihidupkan agar diri ini trus terkondisikan dengan lingkungan yang islami…
yang mau saya tanyakan terkait dengan berbagai harokah yang tadi sempat disinggung di materi di atas… bagaimana harusnya penyikapan dan tindakan kita terkait banyak warna pemikiran harokah tersebut? haruskah kita mengikuti semua atau tidak?
Jawaban:
Cara menyikapi berbagai macam warna harokah bagaimana ya?
Haruskah mengikuti semuanya? Atau tidak?
Pengalaman ya.. Hehe
Jika berbicara pengalaman saya menjadi merasa tua. 😀😀
Langkah awal ketika saya dulu ketika ditawari dengan berbagai harokah itu :
1. Pelajari dari berbagai sumber referensi tentang hal tersebut. Tanyakan secara detail tentang apa yang diajak nya. Jangan langsung putuskan apakah baik atau buruk, dan jangan langsung putuskan mau ikut atau tidak. Intinya perdalami dan selidiki, bukankah Islam telah mengajarkan kita untuk berbaik sangka dan bertabayyun dahulu terhadap suatu permasalahan. Maka terapkanlah 😊
2. Cari guru dong. Hehehe guru ndak harus orang yang bergelar ustadz, bisa saja kakak tingkat, temen seangkatan, ataupun bahkan adek tingkat yang mungkin sudah mengetahui lebih dalam. Bisa juga sih tanya kepada orang sekitar, siapapun yang ada coba deh ditanyain tentang harokah tersebut, bagaimana pandangannya dalam pandangan masyarakat awam. Seperti kata pepatah “Dimanapun aku berpijak disitulah tempatku belajar, dan siapapun yang aku temui dia lah Guru ku untuk bertanya”.  InsyaAllah.. 😊
3. Perbanyak referensi. Dari mana? Ke perpus dong. Baca..  Hehe anak zaman sekarang itu susah kalo disuruh baca. Coba deh baca. Seperti orang dahulu, setiap ada persoalan bukan Google yang ditanya namun buku yang dibuka. Hehe namun kalo memang masih susah, bisa kok buka internet, dengan syarat sumbernya harus jelas ya. Hehe
4. Berdoa pada Yang Maha Tahu. Yeeesss..  Sebuah solusi yang paling mujarab. Jika ragu, jangan bimbang, tanya dong sama Allah. InsyaAllah diberikan yang terbaik pastinya.
Jadi jawabannya..  Lebih tepatnya bukan menolak atau menerima setiap harokah yang ditawarkan, namun selidiki dan amati dahulu sebelum bertindak.
Waallua’alam..
Tambahan:
ada tambahan sedikit dari hamba Alloh tentang pertanyaan tadi:
                      Selain mencari referensi dan guru, ada satu hal kunci dalam diri kita yaitu hati. Ketika banyak pendapat dan keyakinan, hati akan memilih. Dimana hati menjadi tenang, disanalah ada kebenaran. Hati kita ibarat alarm. Ketika ada sesuatu yg tidak baik dan tidak benar, hati kita akan tersadar. Tetapi terkaang kita tidak mau menganggap alarm hati itu sehingga kita hanya menuruti nafsu

Pertanyaan kedua:

Kalau sasarannya adalah masyarakat kampus yang mayoritas mahasiswa, tema apa yang menarik untuk didakwahkan oleh Aktivis Dakwah Kampus? Atau justru dengan adanya tema-tema tertentu yang saat ini trend untuk didakwahkan (seperti hijrah dan menikah) malah membuat materi dakwah kampus menjadi tidak inovatif? Sedangkan jika materi yang dibawakan tidak sedang “trend” maka biasanya jadi tidak menarik bagi masyarakat kampus yang belum pernah datang ke kegiatan dakwah. Bukannya tujuan dakwah adalah menarik massa mahasiswa.
Jawaban:
Mungkin sering kita jumpai tentang kajian yang membahas terkait masalah yang trend dengan niat untuk menarik hati mahasiswa atau khalayak ramai. Biasanya sih tema bertajuk cinta lebih digandrungi oleh mahasiswa. Karena memang sedang merasakan. Hehe
Pertanyaannya..  Apakah salah?
Nah menurut Saya pribadi “Tidak ada kata salah dalam hal dakwah” apapun yang kita sampaikan dalam suatu dakwah, asalkan memberikan kebermanfaatan dan bersifat baik untuk diketahui dan dilakukan adalah dakwah yang baik menurut saya.
Perihal inovatif atau pun lainnya masih bisa kok untuk diakali. Hehe tergantung seberapa Kreatif kah kita untuk memberikan dakwah.
Karena sejatinya dakwah itu perpaduan antara “Ilmu dan Seni”, kedua hal yang membuat dakwah semakin menantang.
Sebagai contoh, SKI DAI FKM mengadakan pengajian dengan tema besar “Jangan Bodoh Mencari Jodoh”, menarik bukan? Hehe
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam strategi pemasaran kesehatan, adalah cari topik yang menarik untuk dibicarakan. Yang penting mendatangkan massa yang banyak dulu.
Disini nih kita bisa mengandalkan seni berdakwah.
Dalam kajian kita tidak hanya membahas masalah jodoh, namun juga membahas mengenai memperbaiki diri, berhijrah dsb dengan dalih untuk memantaskan diri. InsyaAllah ustadz yang kita undang lebih jago dalam hal memanipulasi materi dakwah. “Ilmu othak Athik Mathuk”  kalo kata Ulama Jawa.
Karena dakwah adalah sesuai kebutuhan orang yang kita dakwahi,  maka dari itu riset menganai apa yang mereka sedang permasalahkan itulah yang perlu didakwahkan
Bukankah Al Qur’an itu turun sesuai dengan permasalahan kaum Rasul alami?
Maka dari itu..  Lebih peka lah terhadap permasalahan sekitar yang sedang terjadi
 InsyaAllah setiap hal yang kita niatkan baik dan dilakukan dengan cara yang baik akan menuai kebaikan pula bagi orang lain.
Masih ingat dengan hadist ini :
Sampaikanlah ilmu walau satu ayah.
 Mungkin singkat namun bisa menjawab ribuan keraguan dalam hati setiap umat. Dakwah itu harus bertahap tidak bisa kita langsung memberikan materi yang berat. Nyamankan hati orang yang kita dakwahi dengan sebuah jawaban atas keraguan yang dirasakan. Seperti apa yang disampaikan oleh hamba Allah tadi.
Setelah nyaman, disitulah dakwah selanjutnya mulai berperan.
Tambahan
Dakwah yg trend? Bagi seorang aktifis, tdk ada dakwah yg trend atau tdk trend. Tema itu jadi tren karna sedang banyak yg ingin berhijrah, berdakwah, galau jodoh dan menikah. :). Mahasiswa pendakwah sejati akan semakin menempa diri untuk mempelajari hal2 pokok dalam agama, misalnya dimulai dr bersuci. Jangan salah😊, tdk banyak aktifis yg hafal doa2 dalam gerakan wudhu lo 🙏.
Dakwah bukan hanya menarik masa, tapi menyeru pada kebaikan. Kalau kajiannya jodoh terus, yakin ngga makin galau mikirin siapa yg tertulis mjd jodoh kita?:)).
Nah, kenapa skrang trend? Jawabannya spt yg saya sampaikan sebelumnya. Tema ini juga akan terus bergulir jika pemikiran kita sbg pemuda tdk digilir. Yakinlah bahwa dakwah bukan hanya langkah memantaskan diri dihadapan lawan jenis, yakinlah bahwa dakwah bukan hanya menjadi pengisi waktu luang. Tapi dakwah adalah cara kita belajar sambil bersenang-senang, senang berbagi dansenang belajar.

Pertanyaan ketiga dan keempat:

gimana caranya anak dakwah bisa ‘diterima’ di lingkungan kampus, tetapi Kadang mereka yg mengkotak2 dirinya. Katanya mereka takut melebur jika membaur dg mahasiswa yg kurang menerima dakwah (misalnya mahasiswa yang lebih suka filsafat, mendiskusikan ilmuan barat dan sebagainya). Padhal toh tujuan berdakwah kan biar semakin banyak yang ikut jalan kebaikan..
tentang bagaimana mengajak sesama untuk beramal ma’ruf nahi munkar sedang yang diajak bersifat introvet sekali?
Jawaban:
MasyaAllah menarik pertanyaan dari mbak sasa..
Bagaimana menyikapi hal ini? Pertanyakan lagi pada diri pendakwah.
Tujuan kita masuk dalam sebuah LDK bukan hanya mencari tempat yang aman untuk bersembunyi, namun mencari tempat yang kondusif untuk belajar mengenai islam. Mungkin kadang banyak yang masih mengkotak2an dirinya, menghindar dari pergaulan yang ada, bukan salah terhadap apa yang mereka lakukan, kebanyakan mereka mungkin juga sedang belajar dalam sebuah kebaikan. Pertanyaan..  Apakah dakwah harus selalu dengan ajakan? Jawabannya tidak..  Karena berdasarkan Kyiai Saya dahulu dipondok (Alhamdulillah masih sangat ingat) dakwah yang terbaik adalah bukan ajakan, namun sebuah keteladanan. Hal itu yang mungkin bisa menjadi alasan kenapa masih dijumpai ADK yang masih kurang berani untuk bergaul.
Namun, perlu diingat kembali hakikat berdakwah, bahwa berdakwah adalah mengajak kepada kebaikan, silahkan ubah paradigma pesimis dan keraguan teman2 jika masih ragu untuk bergaul dalam lingkungan yang menantang (berbeda dengan lingkungan biasanya) karena disitulah dakwah anda dimulai. Membaur namun tidak melebur. Berusaha lah untuk melakukannya.
Bagaimana cara menyiapkan diri untuk terjun?
1. Kuatkan hati dan iman.
2. Perbanyak wawasan yang menguatkan keyakinan dan pengetahuan
3. Selalu ingat Allah dalam setiap perbuatan
4. Bersabarlah dalam mengajak kebaikan, karena memang susah, bahkan sangat susah untuk mengajak orang lain, apalagi yang masih belum memiliki ketertarikan terhadap islam.
5. Siapkan berbagai strategi untuk mengajak kebaikan dan menolak ajakan keburukan
6. Curhat kepada mentor jika memang butuh bantuan dan butuh dikuatkan.
7. Terakhir.. Minta kepada Allah agar selalu diberikan kemudahan dan petunjuk dalam jalan kebaikan.
Bagaimana caranya? Ya berusaha mbak.
Jika Rasul membutuhkan waktu 23 tahun untuk berdakwah maka apakah pantas kita mengeluh susah ketika baru beberapa kali kita diacuhkan? Pantaskah kita untuk menyerah?
Sangat tidak boleh untuk dilakukan. Berusaha lah untuk menjadi pendakwah yang baik, dengan sabar, ikhlas dan ketekunan mengajak dalam sebuah kebaikan.
Allah itu tidak menilai hasil kok, Allah melihat prosesnya, jika Allah melihat hasil pastinya banyak Nabi terdahulu yang dianggap gagal dalam berdakwah, yang membutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun untuk berdakwah namun hanya sedikit yang mau hijrah. Ada pula yang sampah-sampai tidak bisa mengajak istri dan anaknya untuk berhijrah. Apakah Beliau salah? Tidak..
Sekali lagi Allah itu melihat proses bukan hasil.
Jadi yang perlu dipikirkan sekarang adalah bagaimana cara mendakwahi orang tersebut.
Cari berbagai cara dan strategi.
Kenali.. Dekati.. Nasihati..  InsyaAllah Allah pasti membantu hamba – Nya yang membantu Agama-Nya. (Surat Muhammad ayat 7.)
Bismillah semangat untuk berdakwah
Tambahan:
Menambahkan untuk introvert.
Sebenarnya org introvert memang susah untuk menyapa lebih dulu. Nah, ini nih tugas kita sebagai pasukan dakwah 😊. Dekati perlahan, jangan sekali2 langsung berdakwah padanya. Kenali dia, buatlah dia nyaman, dan jadilah pendengar yg baik. Mereka akan sangat senang. Biarlah mereka membuka diri, biarkan terus mengalir seperti itu. Lalu kita akan mendengarnya menceritakan masalah2nya, curhat2 ttg kehidupannya. Wahhh:)) bisa curi start nih buat mulai dakwah.
Ada tips lagi sih untuk mengajak (Dakwah) dalam kebaikan. InsyaAllah ilmu dari FKM tentang pemberdayaan.. Cara mendekati​ dan mempengaruhi orang lain yang terbaik adalah lewat perut. Jadi modal dikit ya sebagai pendakwah.gunakan rezekinya untuk hal yang baik2.hehe ditraktir tuh orang yang introvert pasti bakal berubah 180 derajat. InsyaAllah sih.

Pertanyaan kelima:

saya ingin sekali bertanya tentang ghazwul fikri. Pernah, sekali saya mengikuti kajian ttg ghazwul fikri dan Ustad pengisi kajian tersebut sangat menyarankan agar kita tidak membeli produk2 yahudi. Karena pada akhirnya, sama saja kita membunuh saudara muslim kita di Palestina, karena ibaratnya kita menyumbang dana untuk Israel. Lalu, pertanyaan saya, bagaimana cara saya untuk memberi pengertian dalam hal ghazwuk fikri kepada mahasiswa di lingkungan saya agar saya tidak terkesan sebagai seseorang yg “mungkin” dianggap radikal? Mohon jawabannya, syukran
Jawaban:
Ada Kata2 menarik mengenai “radikalisme”. Mungkin sedang hangat dilingkungan kita. Hehehe bagaimana memahamkan.?
Bagaimana? Ya dijelaskan..  Dengan cara yang menarik. Mungkin banyak yang menyampaikan hal tersebut secara lukas dan tajam namun seharusnya kita dalam menyampaikan perlu memikirkan diksi dalam berucap.
Nah, hal yang perlu kita lakukan sebelum memberikan penjelasan tersebut kepada orang lain yakni kita nilai dulu dong orang yang mau kita ajak ngobrol (Dijelaskan), sudah siapkah dia untuk menerima penjelasan dari kita? Atau belum? Jangan sampai kita memberikan  penjelasan kepada orang yang belum siap menerimanya, bisa2 malah kita yang dianggap memberikan ilmu yang kurang baik. Hehehe
Jadi coba deh nilai dahulu seberapa siap dia menerima hal tersebut. Bagaimana menilai seberapa siap orang tersebut? Dilihat keseharian nya, dilihat pembicaraan nya, dilihat bacaannya, dan dilihat amal yauminya. Pasti semua akan terlihat jika kita melihat secara kritis dan detail akan dirinya. Hal penting dalam berdakwah adalah mengenal dan memahami target dakwah.
InsyaAllah seperti itu.
Tambahan:
Wah…saya sedih, knpa masih banyak yg menganggap perusahaan itu membunuh warga palestina. Saya juga tidak tahu mana yg benar2 milik zionist. Saya hanya mampu berdakwah dengan contoh. Karna saya tdk bs memungkiri kebutuhan hidup banyak dr produk2 mereka. Saya menghindari produk2 yg “diindikasi” mjd sumber uang israel. Saat ditanya, saya jawab “tidak papa, tapi saya pengen coba yg lain

Baca juga: Tahun Baru Masehi?

Penutup

_Dakwah itu cinta_. 
_Dan layaknya cinta yang akan merenggut segala yang Engkau punya_ . _Jangan hanya berbicara namun berikan aksi nyata_. 
_Karena islam berbicara tentang aksi bukan teori. Maka berdakwah lah dalam niat tulus dari Hati semata2 mengharap ridho Illahi_ 
Bismillah semangat dalam menghidupkan dan menyelamatkan nafas dakwah kampus ya.  Semoga selalu dalam Lindungan dan Bimbingan-Nya.
semoga juga kita bisa menjadi saudara ya teman-teman, bukan saudara biasa, namun menjadi *_Saudara Sampai Surga_*
NB: Mohon cari saya ya nanti jika temen-temen tidak bisa menemukan saya di surga. Syukron.
Begitulah jalannya diskusi yang telah terjadi. Tanya jawab berlangsung secara seru terlebih dengan adanya tambahan dari Hamba Allah. Dan bagi, saya closing statement yang diberikan begitu indah. Semoga para pembaca dapat memetik pelajaran dari tulisan ini. Mohon sebarkan jika dirasa bermanfaat.
Terima kasih.

Baca juga artikel selanjutnya: Pada Mereka Aktivis Dakwah Kampus

Tulisan lainnya :
Chat WhatsApp
error: Mohon maaf, copy paste tidak diperkenankan !!