UMP, Kampus Swasta Yang Makin Mendunia

Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpang jalan

***

sumber foto: ump.ac.id


Cuplikan lirik lagu berjudul Totalitas Perjuangan tersebut akan bergema saat masa pengenalan kampus atau ospek nanti. Memang bukan perkara mudah ketika menyandang status sebagai “mahasiswa”. Ada beban dan harapan yang dipikul karena mahasiswa selalu dielu-elukan rakyat sebagai agen perubahan
Lantas, bagi Anda calon mahasiswa baru, seberapa yakin untuk melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah? Atau masih bingung dalam memilih jurusan dan kampus?

by sinizam.com | foto: screenshot trailer film  Dillan 1990

Adalah wajar ketika Anda merasa galau untuk menentukan jurusan dan kampus mengingat semakin banyaknya kampus di setiap daerah. Berkaitan dengan tips memilih jurusan kuliah, saran saya pilihlah jurusan yang sesuai dengan passion-mu sekalipun jurusan tersebut sepi peminat atau kurang favorit. Tidak masalah kok meskipun bukan jurusan yang keren. Apalagi definisi jurusan “keren” itu relatif. Sehingga yang terpenting adalah sesuai dengan bakat, minat dan restu orang tua agar bisa berkuliah dengan nyaman dan tanpa tekanan. Jalani kuliah dengan hati tanpa setengah-setengah.

Sekadar mengingatkan saja, selama ini fenomena mahasiswa salah jurusan masih banyak terjadi. Maksud dari salah jurusan adalah perasaan tidak nyaman atau tidak cocok dengan kegiatan perkuliahan yang biasanya mengakibatkan sulit menerima perkuliahan dan terkadang setengah hati untuk masuk kelas.  Ada yang mencoba tetap bertahan meskipun dengan “berdarah-darah”. Ada juga yang langsung menyerah dan mundur untuk mencoba mendaftar kuliah lagi tahun depan. Saya berharap kejadian semacam itu tidak terulang kembali.
Oleh karena itu, sebelum memilih jurusan dan kampus pastikan sudah melalui pertimbangan yang matang. Jangan asal ikut teman atau sekedar menuruti gengsi. Harusnya, mahasiswa yang menjadikan kampusnya hebat bukan mahasiswa ingin hebat karena nama besar kampusnya. Setuju? 
Selama ini tentu kita mengenal adanya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap status negeri dan swasta tersebut. Namun, terkadang ada pandangan miring tentang kampus swasta seperti biaya kuliah mahal, minim prestasi, akreditasi belum jelas, hingga mitos susah mendapatkan pekerjaan. Faktanya, apakah itu terjadi di semua kampus swasta?

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) adalah perguruan tinggi swasta terbesar di Jawa Tengah bagian barat yang telah terakreditasi B. Universitas yang menempati peringkat ke 3 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Jawa Tengah versi UniRank ini menawarkan biaya kuliah relatif terjangkau untuk level kampus swasta.

Jika dirasa masih mahal, tidak perlu khawatir karena banyak sekali beasiswa kuliah UMP yang tersedia baik dari pihak kampus sendiri, pemerintah dan korporasi. Biaya bukan menjadi penghalang untuk berkuliah.

Gedung UMP (edited by sinizam.com | sumber foto ump.ac.id)

Salah satu penerima manfaat beasiswa kuliah di UMP adalah Afif Muizuddin. Ia bisa berkuliah secara gratis berkat hafal Alquran. Ada juga Fuad Arifuddin, seorang mahasiswa Sastra yang berhasil dinyatakan lulus beasiswa Erasmus Plus 2018 dan berkesempatan kuliah di Bulgaria. Dan beberapa beasiswa lainnya yang terbuka dan bisa dicoba.

Pada dasarnya semua tergantung inisiatif masing-masing pribadi untuk memanfaatkan kesempatan atau membiarkan kesempatan hilang begitu saja.

Berkaitan dengan prestasi akademik, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto juga berani unjuk gigi di level nasional hingga internasional. Tahun lalu, UMP meraih juara umum Pencak Silat Championship. UMP juga pernah menjadi pengirim sertifikasi terbanyak se-kopertis IV pada 2017. Bahkan empat mahasiswa UMP diundang untuk prestasi karya tulis di PCIM Malaysia dan Singapura. Bangga, kan? Start Here Go Anywhere. Prestasi-prestasi tersebut menjadi bukti jika UMP juga bisa bersaing di tingkat  nasional dan internasional.

2 Mahasiswa UMP ikut student exchange ke Brunai Darussalam
(edited by sinizam.com | sumber foto ump.ac.id)

Anda juga tidak perlu kaget jika bertemu bule di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pasalnya, mahasiswa UMP tak hanya dari Indonesia saja namun juga dari luar negeri. Salah satunya adalah Nina Kos. Dia adalah mahasiswa asing asal Slovenia yang sedang menjalani magang (internship) di UMP.

Selain mahasiswa dari Slovenia, program magang yang diselenggarakan oleh Kampus Biru, julukan UMP, banyak diminati mahasiswa luar negeri seperti dari Amerika, New Zealand, Prancis, Maroko dan Belanda. Asyik sekali kuliah di UMP karena bisa menjalin relasi dengan mahasiswa luar negeri.

Ada bule di UMP
(edited by sinizam.com | sumber foto ump.ac.id)

Mahasiswanya saja sudah berprestasi, apalagi dosennya? Dosen adalah salah satu kompenen penting dalam proses akademik kampus. Dosen yang berkualitas akan memberikan nuansa perkuliahan  mudah dipahami secara komprehensif.

Beberapa dosen UMP bahkan sudah mendunia seperti Didik Setiawan PhD Apt, seorang dosen farmasi, yang terpilih menjadi peneliti World Health Organization (WHO) berkat penelitian tentang kanker serviks. Selain itu juga ada Feisal Aziezini, seorang dosen Bahasa Inggris, yang berhasil mendapatkan beasiswa PhD dari pemerintah Hungaria melalui program Stipendium Hungaricum di University of Pannonia, Hungaria.

Dosen muda UMP yang berprestasi
(edited by sinizam.com | sumber foto ump.ac.id)

Universitas Muhammadiyah Purwokerto terus berikhtiar agar mampu bersaing dengan universitas tingkat dunia (world class university). Upaya yang tempuh adalah dengan membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa universitas ternama di luar negeri, misalnya Dong A University, BUSF University, dan Woosuk University, Holmesglen Institute, Monash University, Victoria University, University of Taipei, National Taichung University of Education, serta beberapa universitas ternama di dunia lainnya.

Menjadi tidak berlebihan jika UMP Makin Mendunia karena telah menjadi kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak, misalnya mempermudah kolaborasi dalam riset hingga peluang untuk pertukaran mahasiswa.

UMP membuat MoU dengan universitas ternama di dunia
(edited by sinizam.com | sumber foto ump.ac.id)

Sebagaimana tertuang dalam salah satu visinya, Universitas Muhammadiyah Purwokerto telah menerapkan sistem KRS Online yang nanti dipandu oleh PA (Pembantu Akademik). Artinya, ketika membuat Kartu Rencana Studi (KRS) tidak perlu datang langsung ke kampus. KRS Online memungkinkan semua mahasiswa memilih mata kuliah dengan mudah dan cepat karena bisa diakses melalui smartphone atau laptop. Jadi, tidak perlu repot datang ke kampus saat masa liburan apalagi bagi yang mahasiswa yang berdomisili di luar Purwokerto.

Jika tadi sudah membahas dalam aspek akademiknya, sekarang mari dikupas tentang aspek lingkungan dan fasilitas penunjangnya. Hal ini juga menjadi bahan pertimbangan karena mau tidak mau lokasi sekitar kampus bersinggungan langsung dan menjadi daya tarik sendiri agar kegiatan perkuliahan terasa menyenangkan.

Bagaimana dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto? Mari kita intip bersama.

sumber foto: https://ump.ac.id

UMP punya masjid KH Ahmad Dahlan yang bernuansa timur tengah dengan kubah yang menjulang tinggi dikombinasikan dengan air mancur yang menyala. Tidak perlu takut mati gaya karena ada fasilitas hotspot gratis dengan broadband internet 16 kali standar akreditasi. Bisa dimanfaatkan untuk mencari referensi tugas, upload video, dan mencari informasi beasiswa.

Ada pula Gazebo yang cocok untuk tempat diskusi. Iklim akademik coba ditumbuhkan dengan kemunculan gazebo karena selain sebagai sarana istirahat juga bisa untuk berdiskusi dengan sesama mahasiswa. Perkuliahan tidak hanya selesai di dalam kelas namun juga bisa membuka ruang-ruang diskusi di gazebo seluas luas enam meteran tersebut. Kuliah pun jadi lebih berwarna tanpa rutininas yang menjenuhkan.

Buat Anda yang suka membaca, maka perpusatakaan UMP adalah “surga” bahan bacaan. Perpustakaan ini telah terakreditasi A dan nyaman untuk mencari referensi karya tulis, skripsi dan sebagainya. Layanan berbasis online juga terus dikembangkan seperti e-journal, ebook dan repository.

Terakhir, UMP terkenal dengan Taman FEB-nya. Tempat sering dijadikan titik kumpul para mahasiswa karena nyaman sekali untuk tempat ngobrol, bersantai, makan atau mengerjakan tugas.

Nah, itu tadi cerita bagaimana gambaran berkuliah dan fasilitas yang ada di UMP. Asyik sekali, bukan? UMP memang selalu mendukung mahasiswanya untuk berprestasi baik ditingkat lokal maupun global. Meski dengan embel-embel kampus swasta, nyatanya UMP bisa mendunia.

Pada akhirnya, berkuliah di kampus negeri atau swasta bukan penentu segalanya. Semua punya kesempatan yang sama untuk bisa mencapai kesuksesan. Bukan dilihat dari status kampus, namun apa yang Anda lakukan selama kuliah. Tinggal bagaimana Anda memanfaatkan kesempatan yang ada dan mengembangkan diri dengan maksimal. 
Mengutip data dari youthmanual.com, lulusan berkualitas karena faktor asal kampus hanya menyumbang 2%, sisanya adalah 21st century skills alias kemampuan abad 21. Apa saja 21st century skills tersebut? Kemampuan abad 21 yang harus dimiliki adalah kritis dalam mengolah informasi, kreatif dalam pemecahan masalah, terbiasa berkolaborasi, fasih berkomunikasi, literasi digital baik dan punya pengalaman kepemimpinan.

meme by sinizam.com | foto: screenshot trailer film Dilan 1990

Bila anda ingin mengembangkan diri menjadi mahasiswa yang tak sekadar “kuliah”, maka Universitas Muhammadiyah Purwokerto bisa menjadi salah satu pilihan untuk kuliah.

Tulisan lainnya :
Chat WhatsApp
error: Mohon maaf, copy paste tidak diperkenankan !!